Perbedaan Switch, Hub dan Router pada Layer OSI
Pengertian Switch, Hub dan Router.
Switch
Switch merupakan suatu device pada
jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer).
Switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC
(Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket
ini akan diterima.
Jika ada collision yang terjadi
merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket
data misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan
pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D,
maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju
berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang
tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia
untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui
salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak
akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga
masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan
kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual
maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya collosion.Hub
Hub adalah sebuah perangkat jaringan
komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan
ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu
segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model
OSI.
Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua
komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan
beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia
biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan. Untuk
kecepatan, dapat digunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya
menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan
maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung penggunaan kabel coax yang
mendukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun tipe
terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
Router
Alat yang
bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. Router dapat
digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda
sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router. Router berada di
sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih
disambungkan.
Router menggunakan HEADERS dan daftar
tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik
untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol
seperti ICMP, HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan
konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
Switch, Hub dan Router pada Layer OSI
- Router bekerja pada layer 3 OSI (network).
- Switch bekerja pada layer 2 OSI (datalink).
- Hub bekerja pada layer 1 OSI (fisik).
Switch juga dapat bekerja pada layer 3
OSI tergantung pada referensi OSI Model yang dipergunakan. Dilihat
secara fungsi antara hub dan switch ada persamaan yaitu sama
mengantarkan paket data dari sumber ke tujuan dalam jaringan komputer.
Akan tetapi kalau dilihat secara konseptual masing-masing mempunyai
kemampuan yang berbeda baik dari segi kecepatan maupun dari sisi sitem
kerjanya.
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa
dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk
ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Berbeda dengan switch, di
dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu
port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device
akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Hub mempunyai kelemahan yaitu akan terus
mengulang-ulang sinyal yang berupa paket data ke semua arah (jalur yang
ada) walaupun sebenarnya paket data tersebut sudah diterima oleh
komputer tujuan. Hal ini akan menyebabkan frekwensi collision lebih
sering terjadi.
Transfer data switch lebih cepat
daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer
tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga
bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa
10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, yang berarti
sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu
tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu
menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Perbedaan mendasar antara switch versus
router adalah router menggunakan metode ’store and forward’. Sedangkan
switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil
seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store
and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian
di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita
memperhatikan TCP/IP layers, seluruh frame header akan melewati layer
data link kemudian dibawa ke layer di atasnya yaitu network layer untuk
diketahui tipe dari frame-nya.
Baru kemudian diteruskan ke alamat
network yang dituju melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku
untuk seluruh frame yang melintas di router. Sedangkan switch hanya
mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak
mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination
address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka
network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan router.
Refrensi:
http://www.beritakuliah.com/makalah-tentang-perbedaan-switch-hub-dan-router-pada-layer-osi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar